SELAIN urusan wajah, totok aura mampu mengatasi gangguan kesehatan, seperti stres, vertigo, migrain, insomnia, dan rematik.
Totok aura, kata Salma Dian Priharjati, praktisi dan pemilik Klinik Totok Aura di bilangan Kemang, Jakarta Selatan, adalah teknik penekanan jari sambil menyalurkan tenaga dalam atau prana atau bioenergi ke dalam tubuh. Teknik tekannya disebut akupresur.
Cara kerja akupresur sama dengan akupuntur, yakni merangsang titik-titik yang ada di tubuh, menekannya hingga masuk ke sistem saraf. Bila penerapan akupuntur memakai jarum, akupresur hanya memakai gerakan dan tekanan jari, yaitu jenis tekan putar, tekan titik, dan tekan lurus.
Penekanan dilakukan pada 12 titik atau jalur meridian utama tubuh dan 2 titik meridian tubuh tambahan. Meridian tubuh adalah saluran untuk menyebarkan chi (energi vital) ke seluruh tubuh.
Bioenergi dialirkan lewat tekanan pada jari-jari di sekujur wajah maupun bagian tubuh lain. Energi itu akan mengalir mengikuti 14 meridian yang menyambungkan organ-organ penting di seluruh tubuh. Meridian terdapat di dalam tubuh yang terletak di permukaan 1.365 titik, yang juga dikenal sebagai titik-titik akupuntur.
Sebagai contoh, pasien yang mengalami gangguan di wajah dapat disembuhkan dengan memijat bagian kaki maupun tangan untuk melancarkan aliran chi yang tersumbat.
Karena itu, dalam terapi totok atau akupresur dibutuhkan kerja sama terapis dan pasien, khususnya dalam hal teknik pernapasan. Tujuannya, agar energi atau chi yang dikeluarkan oleh terapis dapat disalurkan langsung ke pasien.
Bioenergi berasal dari latihan teknik pernapasan, seperti yoga, mahatma, yang dilakukan terapis totok aura. Manfaat umum dari terapi totok aura ini, adalah memperoleh kesehatan fisik maupun mental.
Kata Dianti, demikian perempuan sumrigah ini biasa disapa, totokan yang digabung dengan teknik pernapasan akan mampu membentuk energi positif yang terpendar dalam bentuk sinar yang disebut aura.
Apa itu aura? Menurut Dianti, aura adalah energi yang riang gembira, penuh semangat nan positif. Dalam kacamata ilmu pengetahuan, aura didefinisikan sebagai medan energi elektromagnetik tubuh yang bersifat melindungi, letaknya di sekujur tubuh, dari ujung jari kaki hingga rambut.
”Secara kasatmata aura tak dapat dilihat, tetapi dapat dirasakan. Aura mirip angin yang dapat dirasakan, tetapi tak dapat dilihat. Sejak lahir, Tuhan menciptakan manusia sepaket dengan auranya.
Nah, seiring perjalanan waktu, pancaran aura setiap manusia berbeda-beda, ada yang menyempit dan warnanya memudar. Hal ini boleh jadi karena mengalami kelelahan fisik, pikiran, penyakit, peredaran darah tak lancar, atau sistem hormonal yang tidak seimbang,” papar Dianti.
Peredaran Lancar
Medan elektromagnetik tubuh atau aura yang sering disebut sebagai biogetic ray, prana, atau chi dapat terlihat menarik jika tampilan fisiknya positif. Tubuh, katanya, akan mengeluarkan energi positif jika dalam keadaan sehat, pikiran dan perasaan senang.
Sebaliknya, bila tubuh sakit, sering berpikir negatif, sedang sedih, fisik seseorang tak enak dipandang karena energi negatifnya lebih dominan.
Lewat totok aura, peredaran darah dan kerja hormon menjadi lebih lancar. Dengan demikian, tubuh lebih segar dan berdaya pikat.
”Khasiat totok aura lebih efektif ketimbang totok wajah pada umumnya. Di sini, totok aura tak mengenal jenis kelamin dan usia. Jangan heran, selain wanita, ada juga pria yang sering singgah untuk ingin merawat kesehatan aura,” tutur ibu satu anak ini.
Di kliniknya, Dianti menawarkan layanan totok aura wajah, tubuh, payudara, dan vagina. Ada beberapa manfaat yang diperoleh setelah menjalani totokannya. Totok aura wajah bermanfaat memperlancar peredaran darah, menyeimbangkan metabolisme hormon, meredakan ketegangan, mengurangi keriput sekaligus mengencangkan kulit wajah, mengurangi produksi minyak tubuh, mata minus, dan sinusitis, meringankan penyakit susah tidur, sakit kepala, migrain, vertigo, mengeluarkan dan membuang energi negatif, membuat wajah tampak putih bercahaya, serta mencegah penuaan dini.
Manfaat itulah yang dialami Sofie (bukan nama sebenarnya), seorang model yang mengaku mendapat pujian dari fotografer pada saat pemotretan, karena wajahnya tampak lebih bersinar dan terkesan putih. Padahal, kata Sofie, kulitnya sawo matang.
Bos pemilik produk yang sedang dibintanginya merasa puas melihat foto-foto dirinya. Segala pujian itu diperoleh tak lain berkat terapi totok aura di sekitar wajah yang dilakoni Sofie sebanyak 5 kali di Klinik Totok Aura milik Dianti.
Namun, Dianti mengingatkan, totok wajah tidak cocok untuk orang yang menderita radang akut, hipertensi, jantung, TBC paru, penyakit kulit, dan diabetes. Mengapa? Karena terapi totok wajah bisa berisiko memperparah penyakit yang sudah ada.
Totok aura tubuh bermanfaat melancarkan peredaran darah, sistem metabolisme, memberikan efek rileksasi pada otot tubuh akibat ketegangan, stres, kelelahan, mengurangi rematik, sakit pinggang, pegal linu, meluruhkan lemak tubuh, meringankan penyakit susah tidur, dan membuat tidur lebih nyenyak.
Untuk totok payudara, Dianti menjanjikan pengencangan dan pemadatan payudara. Jenis terapi ini penting bagi ibu yang pernah menyusui, yakni untuk memperbaiki tampilan fisik payudara. Totok payudara juga bisa mengembalikan kekenyalan dan kelembaban kulit payudara.
Totok aura vagina bermanfaat untuk menjaga keintiman hubungan pasangan suami-istri. Beberapa pasien menyatakan kepuasannya setelah menjalani totok jenis ini. ”Mereka mengaku, saat melakukan hubungan intim, pasangannya tampak lebih berhasrat. Itu yang diyakini beberapa pelanggan,” katanya.
Proses Totok
Ada lima tahapan dalam totok aura. Secara rinci, Dianti menjelaskan proses totok aura di wajah. Pertama, wajah dibersihkan dengan pembersih wajah alias cleanser dan toner, lalu diberi skin nutrient cream. Tujuannya untuk menampilkan efek rileksasi. Pada tahap ini, Dianti mengatur pernapasannya, tujuannya untuk mancari keseimbangan dengan napas si pasien.
Agar lebih santai, ia juga melakukan pemijatan di bagian bahu, dada, punggung, hingga kaki.
Langkah kedua, ia mulai memijat wajah, dimulai dari bagian tengah, letaknya di pertemuan alis mata, kemudian ke arah sekitar dahi. Saat menotok, ia menggunakan minyak yang mengandung ekstrak rumput laut serta vitamin E dan C.
Langkah ketiga, pijatan bergerak ke ujung luar mata dan area di bawah mata, kemudian kembali ke daerah sekitar dahi dan pangkal tulang hidung. Langkah keempat, pemijatan dilakukan di tepi kanan-kiri hidung dan menuju ke tulang pipi. Pemijatan selalu berakhir pada titik di daerah dahi dan ubun-ubun, diselingi dengan pijatan di punggung.
Langkah terakhir, wajah dibubuhi masker yang mengandung ekstrak bengkuang, sarang burung walet, dan bubuk susu. ”Setelah didiamkan sekitar 10-15 menit, wajah dibilas hingga bersih,” kata perempuan blasteran Cina, Jawa, dan Dayak ini.
Source : Kompas.com