Baby and family collection for heath and all everything

  • This is default featured slide 1 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 2 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 3 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 4 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 5 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Sunday, 26 April 2009

Cerdas Bersama Ikan Tuna

Tingginya nilai jual tuna, jenis ikan yang paling banyak dicari dan dicuri dari laut Indonesia, disebabkan karena rasanya yang lezat. Selain itu, banyak kandungan zat gizi yang mampu menyehatkan orang dewasa dan mencerdaskan anak-anak. Ikan merupakan bahan pangan yang sangat tinggi peminatnya. Salah satu jenis ikan yang banyak diminati, baik di pasar lokal maupun internasional, adalah ikan tuna. Yang dalam bahasa latinnya dikenal sebagai Thunnus sp dan dalam bahasa Inggris disebut skipjack. Ikan tuna mempunyai daerah penyebaran sangat luas atau hampir disemua daerah tropis maupun subtropis.

Posisi perairan Indonesia yang terletak di antara Samudera Hindia dan Pasifik merupakan tempat perlintasan ikan tuna dalam pengembaraan jarak jauhnya ikan tuna terdiri dari bermacam-macam jenis, antara lain mandidihang/yellowfin (Thunnus albacores), mata besar (Thunus obesus), abu-abu (Thunus tonggol), albakora (Thunus alalunga), dan sirip biru (Thunus thynnus). Hingga saat ini tuna masih dihasilkan dari kegiatan penangkapan, bukan hasil budi daya. Keberhasilan operasi penangkapan sangat ditentukan oleh keterampilan mengenali pola tingkah laku ikan tuna yang berkaitan dengan kebiasaan makan, suhu air, arus air, dan musim kawin.


Kaya Omega-3

Nilai gizi tuna yang sangat baik, kandungan omega-3-nya membuat tuna mempunyai seribu satu manfaat bagi kesehatan tubuh. Namun, hal itu harus didukung dengan pemilihan, pengolahan, dan penyimpanan tuna yang baik. Ikan tuna yang masih segar sebaiknya disimpan di lemari es (jika akan segera digunakan) atau dibekukan (jika ingin disimpan untuk beberapa lama). Dilihat dari komposisi gizinya, tuna mempunyai nilai gizi yang sangat luar biasa. Kadar protein pada ikan tuna hampir dua kali kadar protein pada telur yang selama ini dikenal sebagai sumber protein utama. Kadar protein per 100 gram ikan tuna dan telur masing-masing 22 g dan 13 g.

Sebagai salah satu komoditas laut, ikan tuna juga kaya akan asam lemak omega-3. Kandungan omega-3 pada ikan air laut, seperti ikan tuna, adalah 28 kali lebih banyak daripada ikan air tawar. Perbandingan kadar omega-3 antara ikan tuna dengan ikan jenis lainnya dapat dilihat pada Tabel 2. Omega-3 dapat menurunkan kadar kolesterol darah dan menghambat proses terjadinya aterosklerosis (penyumbatan pembuluh darah). Konsumsi ikan 30 gram sehari dapat mereduksi risiko kematian akibat penyakit jantung hingga 50 persen. Asam lemak omega-3 juga mempunyai peran penting untuk proses tumbuh kembang sel-sel saraf, termasuk sel otak, sehingga dapat meningkatkan kecerdasan, terutama pada anak-anak yang sedang mengalami proses tumbuh kembang.

Sumber Mineral

Ikan tuna juga kaya berbagai mineral penting yang esensial bagi tubuh. Kandungan iodium pada ikan tuna mencapai 28 kali kandungan iodium pada ikan air tawar. Iodium sangat berperan penting untuk mencegah penyakit gondok dan meningkatkan kecerdasan anak. Selain itu, ikan tuna juga kaya akan selenium. Konsumsi 100 gram ikan tuna cukup untuk memenuhi 52,9 persen kebutuhan tubuh akan selenium. Selenium mempunyai peran penting di dalam tubuh, yaitu mengaktifkan enzim antioksidan glutathione peroxidase. Enzim ini dapat melindungi tubuh dari serangan radikal bebas penyebab berbagai jenis kanker.

Dilihat dari perbandingan kalium dan natrium, ikan tuna baik untuk penderita jantung. Makanan ini tergolong makanan sehat untuk jantung dan pembuluh darah bila mengandung rasio kalium dan natrium minimal 5 berbanding 1. Perbandingan kalium dan natrium mencapai 6,4:1 pada tuna sirip biru; 11:1 pada tuna jenis skipjack; dan 12:1 pada tuna yellow fin. Kalium diketahui bermanfaat untuk mengendalikan tekanan darah, terapi darah tinggi, serta membersihkan karbondioksida di dalam darah. Kalium juga bermanfaat untuk memicu kerja otot dan simpul saraf: Kalium yang tinggi akan memperlancar pengiriman oksigen ke otak dan membantu memperlancar keseimbangan cairan tubuh.

Sumber Vitamin

Kandungan vitamin pada ikan tuna, terutama jenis sirip biru sangat tinggi, yaitu mencapai 2,183 IU. Konsumsi 100 gram ikan tuna sirip biru cukup untuk memenuhi 43,6 persen kebutuhan tubuh akan vitamin A setiap hari. Vitamin A sangat baik untuk pemeliharaan sel epitel, peningkatan imunitas tubuh, pertumbuhan, penglihatan, dan reproduksi.

Ikan tuna juga merupakan sumber yang baik untuk vitamin B6 dan asam folat. World's Health Rating dari The George Mateljan Foundation menggolongkan kandungan vitamin B6 tuna ke dalam kategori sangat bagus karena mempunyai nutrient density yang tinggi, yaitu mencapai 6,7 (batas kategori sangat bagus adalah 3,4-6,7). Vitamin B6 bersama asam folat dapat menurunkan level homosistein. Homosistein merupakan komponen produk antara yang diproduksi selama proses metilasi. Homostein sangat berbahaya bagi pembuluh arteri dan sangat potensial untuk menyebabkan terjadinya penyakit jantung. Meskipun ikan tuna mengandung kolesterol, kadarnya cukup rendah dibandingkan dengan pangan hewani lainnya. Kadar kolesterol pada ikan tuna 38-45mg per 100gr daging.

Cegah Stroke dan Obesitas

Kandungan gizi yang tinggi membuat tuna sangat efektif untuk menyembuhkan berbagai penyakit, salah satunya stroke. Sebuah studi yang pernah dilakukan selama 15 tahun menunjukkan bahwa konsumsi ikan tuna 2-4 kali setiap minggu, dapat mereduksi 27% resiko penyakit sroke daripada yang hanya mengkonsumsi 1 kali dalam sebulan. Konsumsi 5 kali atau lebih dalam setiap minggunya dapat mereduksi penyakit stroke hingga 52 persen. Konsumsi tuna 13 kali per bulan dapat mengurangi risiko tubuh dari ischemic stroke, yaitu stroke yang disebabkan oleh kurangnya aliran darah ke otak.

Dari delapan penelitian yang tercatat dalam The George Mateljan Foundation (2006), konsumsi tuna 1-3 kali per bulan dapat mengurangi risiko ischemic stroke sebesar 9 persen. Selanjutnya risiko menurun sebanyak 13 persen pada konsumsi tuna sekali seminggu, 18 persen pada konsumsi 2-4 kali per minggu, serta 31 persen pada konsumsi tuna 5 kali atau lebih setiap minggunya. Sebuah penelitian yang dipublikasikan pada 6th Congress of The International Society for the Study of Fatty Acids and Lipid pada Desember 2004 membuktikan bahwa ikan tuna dapat mencegah obesitas dan sangat baik untuk penderita diabetes melitus tipe 2. Hal itu disebabkan kandungan EPA (eicosapentaenoic acid) yang tinggi pada ikan tuna dapat menstimulasi hormon leptin, yaitu sebuah hormon yang membantu meregulasi asupan makanan. Dengan regulasi tersebut, tubuh akan terhindar dari konsumsi makanan secara berlebihan, penyebab obesitas.

Tangkal Leukemia dan Kanker Payudara
Konsumsi ikan tuna yang diolah dengan cara dipanggang atau dibakar, tetapi tidak digoreng, dapat mencegah risiko penyakit heart arrhythmia, terutama bagi mereka yang berusia lanjut. Sebuah studi yang dipublikasikan oleh Universitas Harvard pada tahun 2004, menunjukkan bahwa konsumsi ikan tuna 1-4 kali setiap minggu dapat meningkatkan omega-3 dan mencegah penyakit heart arrhythmia hingga 28 persen. Penggorengan tidak dianjurkan karena dikhawatirkan dapat menghasilkan radikal bebas yang justru merugikan bagi kesehatan tubuh. Cancer Epidemiology Biomarkers and Prevention dalam publikasi pada tahun 2004 menunjukkan bahwa konsumsi ikan yang kaya asam lemak (seperti ikan tuna) dapat mengurangi risiko penyakit leukemia, multiple myeloma, dan non-hodgkins lymphoma.

Studi yang dilakukan terhadap 6.800 orang Kanada tersebut menunjukkan bahwa konsumsi ikan yang kaya akan asam lemak dapat mengurangi risiko leukemia hingga 28 persen, multiple myeloma 36 persen, dan non-hodgkins lymphoma hingga 29 persen. Ikan tuna juga baik untuk mencegah kanker payudara. Hal tersebut disebabkan kandungan omega-3 pada tuna dapat menghambat enzim proinflammatory yang disebut cyclooxygenase 2 (COX 2), enzim pendukung terjadinya kanker payudara. Omega-3 juga dapat mengaktifkan reseptor di membran sel yang disebut peroxisome proliferator-activated receptor (PPAR)-ã, yang bisa menangkap aktivitas sel penyebab kanker. Selain itu, omega-3 juga dapat memperbaiki DNA.

Tinggi Purin dan Histamin
Meskipun tuna mempunyai manfaat yang sangat luar biasa bagi tubuh, konsumsinya secara berlebihan juga perlu dicermati. Tuna mengandung senyawa purin yang dapat menjadi pencetus penyakit gout atau asam urat. Hal itu yang menyebabkan orang yang mempunyai masalah dengan ginjalnya atau sedang menderita penyakit gout, sebaiknya membatasi konsumsi makanan yang kaya purin, seperti ikan tuna. Selain purin, tuna juga mengandung histamin. Histamin merupakan senyawa turunan dari asam amino histidin yang banyak terdapat pada ikan. Histidin merupakan salah satu dari sepuluh asam amino esensial yang dibutuhkan oleh anak-anak dan bayi, tetapi bukan asam amino esensial bagi orang dewasa.

Di dalam tubuh kita, histamin memiliki efek psikoaktif dan vasoaktif. Efek psikoaktif menyerang sistem saraf transmiter manusia, sedangkan efek vasoaktifnya menyerang sistem vaskular. Pada orang-orang yang peka, histamin dapat menyebabkan migrain dan meningkatkan tekanan darah. Histamin tidak membahayakan jika dikonsumsi dalam jumlah yang rendah, yaitu 8 mg per 100 gram ikan. Keracunan akan timbul jika kadar histamin yang terdapat pada ikan yang kita konsumsi cukup tinggi.

Menurut FDA (Food and Drug Administration) di Amerika Serikat, keracunan histamin akan berbahaya jika seseorang mengonsumsi ikan dengan kandungan histamin 50 mg/100 gram ikan. Kandungan histamin sebesar 20 mg/100 gram ikan akan terjadi jika penanganan ikan dilakukan secara tidak higienis. Gejala keracunan akan muncul apabila kita mengonsumsi ikan dengan kandungan histamin yang berlebih, yaitu dalam jumlah di atas 70-1.000 mg. Akibatnya, timbul muntah-muntah, rasa terbakar pada tenggorokan, bibir bengkak, sakit kepala, kejang, mual, muka dan leher kemerah-merahan, gatal-gatal, dan badan lemas.

Sekilas gejala keracunan histamin mirip dengan gejala alergi yang dialami oleh orang yang sensitif terhadap ikan atau bahan makanan asal laut. Akibatnya, orang sering keliru membedakan gejala keracunan histamin dengan alergi. Sampai saat ini memang belum pernah dilaporkan adanya kematian akibat keracunan histamin. Meskipun begitu, kita harus tetap waspada karena efek yang ditimbulkannya juga tidak bisa dianggap sepele. Langkah paling tepat untuk mencegah keracunan histamin adalah dengan cara memilih dan mengonsumsi ikan yang masih segar dan bermutu baik. Perhatikan pula cara penanganan ikan secara tepat dan benar, sehingga bahayanya dapat dihindari.
View: 8009 times
Sumber: SENIOR
Share:

Saturday, 14 February 2009

Membuat Sabun Sendiri Memakai Blender

Membuat Sabun Sendiri Memakai Blender

bahan-bahan
Minyak atau Lemak – Hampir semua minyak / lemak alami bisa dibuat menjadi sabun. Cari yang mudah saja seperti: Minyak Kelapa, Minyak Sawit, Minyak Zaitun, Minyak Jagung, Minyak Kedelai…

NaOH / KOH – Untuk mengubah minyak / lemak menjadi sabun. Bisa beli di toko bahan kimia, ambil yang teknis saja.

Air – Sebagai katalis/pelarut. Pilih air sulingan atau air minum kemasan. Air dari pam tidak bagus, banyak mengandung mineral.

Essential dan Fragrance Oils – Sebagai pengharum. Beli di toko bahan kimia atau lainnya

Pewarna – Untuk mewarnai sabun. Bisa juga memakai pewarna makanan.

Zat Aditif – Rempah, herbal, talk, tepung kanji/maizena dapat ditambahkan pada saat “trace”.


Definisi
Sabun mandi merupakan garam logam alkali (biasanya natrium atau kalium) dari asam lemak.

Bagaimana Sabun Dibuat
Sabun dibuat dengan cara mencampurkan larutan NaOH / KOH dengan minyak atau lemak. Melalui reaksi kimia, NaOH / KOH mengubah Minyak / Lemak menjadi Sabun. Proses ini disebut Saponifikasi.

Bagaimana Sabun Bisa Membersihkan
Sabun termasuk salah satu jenis surfaktan yang terbuat dari minyak atau lemak alami. Surfaktan mempunyai struktur bipolar. Bagian kepala bersifat hidrofilik dan bagian ekor bersifat hidrofobik. Karena sifat inilah sabun mampu mengangkat kotoran (biasanya lemak) dari badan dan pakaian. Selain itu, pada larutan, surfaktan akan menggerombol membentuk misel setelah melewati konsentrasi tertentu yang disebut Konsentrasi Kritik Misel (KKM) (Lehninger, 1982).

Sabun buatan sendiri bukan hanya membersihkan, juga mengandung sekitar 25% gliserin. Gliserin bisa melembabkan dan melembutkan kulit, menyejukan dan meminyaki sel-sel kulit juga.
Share:

Tulang Ikan Hiu Obat Kanker Dan Rematik

Tulang Ikan Hiu Obat Kanker Tulang ikan Hiu Atasi Kanker dan Rematik
Jessie Arbogast-bocah lelaki berusia 8 tahun-tak pernah mengira liburannya berubah menjadi neraka. Ketika pertengahan Juli tahun lalu, ia bermain air di pantai yang cuma setinggi lutut di Pantai Nasional Kepulauan Gulf di Florida tiba-tiba diserang ikan hiu sepanjang 2,1 meter. Bagian lengan dari bahu ke siku dicabik, begitu juga daging pada bagian paha.

Membayangkan ikan hiu, the shark, yang terlintas adalah mahluk ganas bergigi tajam, gemar memangsa hewan lain, bahkan manusia. Namun luput dari perkiraan bila dibalik bayangan yang menakutkan itu tersimpan manfaat bagi kehidupan manusia.

Kecuali siripnya yang lezat dimakan (di Cina bahkan dijadikan "panganan wajib" kalangan istana sejak dinasti Ching), tulang rawannya berkhasiat menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Hiu termasuk hewan bertulang belakang, namun seluruhnya justru terdiri dari tulang rawan (cartilage), dengan kata lain, hiu tidak mempunyai tulang pada tubuhnya.

Dalam tulang rawan hiu terkandung protein, kalsium, fosfor, karbohidrat, air, serat, lemak serta komponen alamiah lainnya sebagai nutrisi. Sebaliknya, pada tulang rawan tersebut tidak ditemukan unsur-unsur heavy metal -bukan sejenis aliran musik- tapi unsur-unsur seperti seng, tembaga, merkury, nikel dan sejenisnya yang cenderung berbahaya bagi manusia.

Melihat kandungan zat serupa, para ahli berkesimpulan, tulang rawan hiu tidak beracun dan tidak memiliki efek sampingan, hingga aman dikonsumsi. Badan Pengatur Obat dan Makanan Amerika (FDA), sejak 1993, mengeluarkan izin khusus untuk pemakaian tulang rawan hiu sebagi penunjang pengobatan alternatif.

Berdasarkan penelitian secara klinis, tulang rawan hiu dinyatakan mampu menjaga pertumbuhan dan penyebaran sel tumor, membantu mengurangi rasa sakit dan nyeri pada tulang, membantu menghindari penyakit rematik, memperkuat dan menjaga fungsi tulang, membantu menghilangkan rasa pegal dan encok, menjaga kesehatan dan fasilitas tubuh serta menghindari kelainan tulang belakang yang bengkok.

Penelitian tulang rawan ikan hiu pada penyakit sendi dan rematik dipelopori oleh ahli bedah tulang Dr John Pruden dari Harvard. Penelitian awal menunjukkan 25 pasien dari 28 pasien yang menderita rematik artristis berat disertai dengan gangguan fungsi pergerakan setelah disuntik tulang rawan selama 3-8 minggu menunjukkan hasil yang cukup baik. Hal ini disebabkan tulang rawan hiu mengandung protein untuk menggantikan protein kolagen yang rusak pada persendian penyakit rematik.

Tulang rawan hiu sudah lama pula dikenal sebagai makanan sehat oleh masyarakat Cina yang dimakan dalam bentuk bubur yang mengakibatkan kesegaran tubuh dan aktivitas yang lebih. Dr Lane Phd, seorang ahli nutrisi laut dari Cornell University Amerika Serikat yang mengembangkan dan mengadakan penelitian terhadap tulang rawan hiu, mendapatkan banyak kemajuan klinis yang didapat bila penderita rematik (gangguan pada sendi) atau kanker mengkonsumsi tulang rawan hiu.

Akhirnya didapatkan hipotesa anti inflamsi dan anti angio genesis merupakan faktor utama tulang rawan hiu yang menyebabkan makanan ini dapat dipakai untuk penyakit tulang dan kanker. Seperti diketahui, dalam penyakit rematik yang utama (pengapuran tulang, keropos tulang, asam urat dan rematik artritis ) keluhan yang paling sering adalah nyeri dan pembengkakan (inflamasi). Nyeri dan pembengkakan terjadi karena pelepasan dari zat-zat kimia yang disebut dengan IL-1 (interlekin satu) dan TNF (Tumor Necrosing Factor) setelah mendapat injury, luka-luka, mikro maupun secara terus menerus.

Jadi setelah mengetahui asal muasal penyakit maka untuk menghasilkan konservasi sendi yang optimal diperlukan pengetahuan yang baik mengenai anatomis sendi, faktor resiko yang memperburuk selaput tulang sendi serta perawatan selaput tulang rawan sendi tersebut. Sebagai makhluk sosial kita memerlukan mobilitas yang baik, maka pasti besar atau kecil terdapat luka-luka pada sendi yang terus menerus terutama bila aktivitas olah raga makin meningkat.

Mengingat sifat dari selaput tulang rawan sendi tersebut tidak banyak mendapat konsumsi makanan dari darah karena tidak dialiri oleh pembuluh darah, karenanya diperlukan konsumsi bahan makanan seperti tulang rawan ikan hiu yang sekarang sudah banyak dikemas dalam konsumsi makanan "siap pakai". Tidak ada salahnya Anda mencoba.

Artikel ikan Hiu/Shark

Klasifikasi dan morfologi
Ikan hiu terklasifikasi ke dalam subkelas Elasmobranchii dan kelas Pisces. Ikan hiu memiliki bentuk tubuh yang bervariasi, tergantung dari spesiesnya. Hiu tidak memiliki tutup insang yang berfungsi untuk memompa air ke rongga insang. Kulit hiu memiliki sisik-sisik halus yang disebut dermal denctile. Jaringan daging dan gigi ikan hiu menempel langsung pada lapisan kulit. Ikan hiu memiliki sirip dorsal, sirip kaudal, sirip anal, sirip pelvik dan sirip pektoral.

Habitat dan penyebaran
Habitat Ikan hiu umumnya adalah di laut. Hiu umumnya ditemukan di perairan dalam berkarang dengan dasar yang tidak terlalu terjal.

Pemanfaatan ikan hiu, komposisi berat dan gizi
Ukuran dan berat ikan hiu sangat bervariasi, tergantung dari jenis hiu dan habitatnya. Berat rata-rata badan hiu sekitar 51% dari berat totalnya. Persentase daging fillet sekitar 42% dan bagian kepala sekitar 24%. Sirip hiu umumnya hanya 5%, hati hiu 7% dan usus hiu 20% dari total berat. Kandungan zat gizi daging ikan hiu terdiri dari air 73,6-79,6%, protein 16,3-21,7%, lemak 0,1-0,3% dan mineral 0,6-1,8%.Tabel 1. kandungan gizi daging beberapa jenis hiu

Jenis hiu Air Protein Lemak Mineral
Heterodontus francisci 79,6 17,7 0,3 1,8
Carcharhinus branchyurus 75,8 18,9 0,1 0,6
Carcharodon carcharias 76,9 19,9 0,3 1,3
Shyrna blochii 75,6 21,6 0,2 1,6
Galeocerdo cuvier79,4 16,3 0,1 0,6
Carcharhinus falciformis 73,6 21,7 - 1,2


Bagian tubuh ikan hiu yang bernilai ekonomis tinggi adalah :

Sirip hiu

Pemotongan sirip dilakukan secara hati-hati agar diperoleh sirip yang berkualitas tinggi. Sirip dipotong tanpa menyertakan dagingnya. Sirip yang baru dipotong tidak dapat langsung diolah. Oleh karena itu sirip perlu diawetkan. Pengawetan sirip dapat dilakukan dengan cara pembekuan, pengeringan, penggaraman atau pengapuran.

Kulit ikan hiu

Kulit ikan hiu dapat dimanfaatkan sebagai produk berbahan kulit atau makanan kerupuk. Pengulitan ikan hiu sebaiknya dilakukan segera setelah penangkapan hiu. Kulit ikan hiu melekat kuat pada daging sehingga proses pengulitan agak sukar. Pengulitan dimulai dengan penyayatan bagian punggung ikan dengan kedalaman sayatan sekitar 2-4 cm. Selanjutnya kulit dibersihkan dari sisa-sisa daging yang masih menempel. Tindakan selanjutnya adalah pengawetan kulit ikan. Pengawetan kulit dapat dilakukan dengan cara pengeringan atau penggaraman. Setelah melalui proses pengawetan, kulit dapat disamak.

Daging hiu
Daging ikan hiu umumnya dimanfaatkan dengan cara pengasinan, pengasapan dan pemindangan. Pemanfaatan daging ikan hiu masih terbatas dikarenakan dagingnya yang beraroma tidak enak. Daging ikan hiu umumnya diolah menjadi dendeng, abon, daging lumat, surimi hiu, bakso, sosis dan tepung daging.

Hati hiu
Hati ikan hiu kaya akan minyak hati. Pada beberapa spesies hiu, kandungan minyak hati dapat mencapai 80 %. Minyak hati banyak mengandung vitamin A dan skualen. Skualen dapat dimanfaatkan sebagai bahan kosmetika.

Bagian tubuh Lainnya
Tulang ikan hiu kaya akan kolagen. Tulang hiu umumnya dimanfaatkan sebagai lem, tepung tulang atau kerajinan. Tulang hiu yang diekstrak dapat menghasilkan kondroitin. Kondroitin dapat dimanfaatkan untuk obat tetes mata dan mencegah penuaan sel. Gigi ikan hiu umumnya dimanfaatkan dalam industri kerajinan seperti mainan kalung. Isi perut hiu dapat dimanfaatkan dalam pembuatan silase untuk pakan atau kecap.
Share:
Custom Search

Iklankan Diri Anda (BARU)

Mau cari kerja
Cari-Kerja
Cari-Lowongan

Anda Butuh Pegawai
Cari Pegawai
Cari-karyawan
Cari-pekerja

Mau Kritik Atau saran
Transportasi Busway
Custom Search